Minggu, 09 Mei 2010

Kafein Bahan Utama Minuman Berenergi (Soft Drink)


Minuman berenergi didefinisikan sebagai minuman yang mengandung vitamin, mineral, stimulant termasuk kafein, guarana, taurin, variasi bentuk gingseng, maltodextin, carnitine, dan ginko biloba. Vitamin yang ditambahkan ke dalam minuman suplemen umumnya berupa vitamin larut air yaitu vitamin C dan B kompleks. Kehadiran vitamin tersebut sangat penting artinya bagi pencapaian tingkat kesehatan tubuh yang optimal dan sengaja ditambahkan untuk membantu metabolism karbohidrat (gula dalam minuman) agar segera menjadi energi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh yang sedang lelah (Astawan 2001).


Menurut Eveline et al. (2006), kafein merupakan senyawa alkaloid yang menjadi bahan utama dalam energy drink, selain gula. Senyawa alkaloid ini rasanya pahit dan dapat dibuat secara sintesis maupun hasil ekstraksi dari tanaman pangan. Efek farmakologi kafein adalah sebagai perangsang sistem pusat, jantung, dan pernapasan.Kafein sebagai stimulan dapat meningkatkan aktivasi sistem saraf simpatis, dimana konsumen dapat tetap terjaga untuk jangka waktu tertentu. Efek lain yang mungkin terjadi adalah mampu mengendurkan otot halus, merangsang otot jantung, dan merangsang dieresis (pengeluaran urin berlebihan). Kafein diserap dengan sempurna dalam sisitem pencernaan tersebut selama 30-60 menit kemudian. Maksimal efek yang terjadi di otak akan muncul dalam dua jam.
Kombinasi kafein dan asam amino taurin dalam minuman energi akan merangsang system saraf pusat untuk memicu reaksi katabolisme di otot. Mekanismenya melalui pengaktifan kerja saraf yang menghasilkan percepatan denyut jantung untuk memompa darah dan oksigen sembari menstimulasi peningkatan kadar gula darah. Melihat kerja taurin dan kafein, tampak bahwa keduanya berfungsi sebagai perangsang (stimulan) dalam pembentukan energi (Eveline et al. 2006).


Di Indonesia, berdasarkan keputusan Kepala BPOM No. HK.00.05.23.3644, batas maksimal kadar kafein yang diizinkan digunakan dalam suplemen makanan (termasuk minuman energi) dalam 150 mg per hari dan dibagi minimal dalam tiga dosis. Dengan kata lain, batas yang diizinkan untuk kandungan kafein dalam minuman penambah energi tidak boleh lebih dari 50 mg per satu kali minum. Jika dikonsumsi melebihi dosis tersebut atau tidak sesuai anjuran, dalam jangka panjang peminumnya bisa beresiko terkena penyakit jantung, hipertensi, ginjal hingga diabetes. Konsumsi kafein harus berhati-hati terutama pada orang-orang yang sensitive atau beresiko tinggi seperti orang dengan penyakit jantung atau ginjal (Eveline et al. 2006).

_Berbagi Bersama untuk Semua_

5 komentar:

  1. Wah bhaya juga ya? Kalo sdikt seger kbnyakan jd klenger, hehe... Btw nice article...

    BalasHapus
  2. Makasi..
    Yup, begitulah.. apapun yg berlebihan pasti g baik buat kesehatan, apalagi kalo sampe ketagihan.. bisa gaswat,, hehe
    Lebih baik dibiasakan hidup sehat, makan dan minum yg sehat.. back to nature.. ^.^

    BalasHapus
  3. mantab mbak :D
    untung saya jarang meminum hal yang begituan, wkeke

    kata-kata mu yang terakhir bagus, ayo kembali ke alam yuda :D

    BalasHapus
  4. hahaha.. baguslah Yud..
    minum air putih lebih baik, minum susu lebih sehat,, ^^

    huah,, alam aja kali g pake yuda.. hahaha :)

    BalasHapus
  5. Terima Kasih Mba Infonya.. pokoknya minum minuman berenergi yang pasti-pasti aaja ya mba..

    BalasHapus

www.pynoph.blogspot.com

Novi Erliyani Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Blogger Template for Bie Blogger Template Vector by DaPino